Minggu, 03 April 2011

MASALAH SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL

A. MASALAH SOSIAL
a. Pengertian Masalah
Masalah adalah kesenajangan antara harapan dengan kenyataan.
Suatu hal dapat dikatakan sebagai masalah sosial kearena bersangkutan dengan hubungan antara manusia dan didalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.
Bagaimana mengklasifikasikan suatu persoallan sebagai masalah sosial?
1. Tata kelakuan yang menyimpang
2. Ukuran-ukuran umun segi moral
Dari kedua poin di atas dapat disimpulakan bahwa setiap masyarakat mempunyai ukuran yang berbeda dalam time and place.
Bagaimana merumuskan masalah sosial? Dengan membuat indeks-indeks diantaranya INDEKS SIMPLE RATES yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat dan CONPOSITE INDICES yaitu gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain, social unreset (keresahan sosial)
Penyebab Masalah sosial diklasiifikasikan dalam 4 kategoris:
• Faktor ekonomis contohnya kemiskinan,pengangguran
• Faktor biologis contohnya penyakit
• Faktor psikologis contohnya syaraf,bunuh diri
• Faktor kebudayaan contohnya perceraian,kejahatan

Kriteria utama suatu masalah:
• Tidak adanya persesuaian antara ukuran- ukuran nilai-nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan sosial.
• Sumber-sumber masalah sosial (sering di artikan sempit)
• Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak.
• Manifest sosial problem dan laten sosial problem.
• Perhatian masyarakat dan masalah sosial.
Pengertian manifest sosial problem yaitu masalah yang timbul akibat terjadinya :
 Kepincangan-kepincangan di masyarakat
 Terjadi akibat ketidaksesuaian antara norma-norma dan tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat
Pengertian laten social problem yaitu menyangkut hal-hal yang bertentangan atau berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat tetapi tidak di akui demikian halnya.

b. Masalah Sosial Di Indonesia
Kemampuan manusia versus kemampuan alam.
Dimana manusia memiliki keterbatasan di dalam dirinya,pikirannya,alam lingkungannya,dan dalam tradisi yang mengikatnya.oleh karena itu manusia memiliki akal budi yang dikembangkan dan di manfaatkan untuk kepentingan hidupnya.
Ketimpangan penerapan ilmu dan teknologi yang tidak serasi akan mengakibatkan masalah sosial (DI) indonesia hasil kondisi:
1. Relasi sosial antara manusia
2. Pertumbuhan kebutuhan
3. Gejala kejiwaannya
4. Ungkapan kemampuan budayanya
5. Kondisi lingkungan alam
Sehingga akan membentuk system of problem yang berarti susatu masalh ada kaitanya dengan masalah lain dan menjadi pendorong terjadinya masalah lain. Sehingga membentuka masalah besar dan kompleks.
Gejala dan masalah sosial merupakan ungkapan hasil hubungan beberapa aspek kehidupan sosial. Dalam kerangka kerja study sosial kita, kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan sosial sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan INTERDISIPLINER DAN MULTIDISIPLINER.

B. STRATIFIKASI SOSIAL (Pelapisan Sosial)
Pelapisan sosial dalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan lapisan sosial adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kekayaan, kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk lapisan teratas dalamm sistem stratifikasi sosial.
2. Kekuasaan dan wewenang, seseorang yang memiliki kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam lapisan stratifikasi sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
3. Ukuran kehormatan, ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem stratifikasi sosial.
4. Ukuran ilmu pengetahuan, ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tertinggi dalam stratifikasi sosial. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan) atau propesi yang disandang oleh seseorang, seperti dokter, insinyur, dosen, dan lain-lain.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat terbentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.
a. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat
1. Closed Social Stratification (membatasi kemungkinan pindahnya lapisan sosial), dalam masyarakat yang mengenal kasta, darah biru, dan lain-lain.
2. Open Social Stratification (ada kesempatan dengan keckapanya pindah lapisan), kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
Stratifikasi sosial ada yang sengaja dibuat dan ada yang dibuat dengan sendirinya.
b. Mobilitas Sosial (Social Mobility)
1. Gerak Sosial Horizontal
2. Gerak Sosial Vertikal
Saluran gerak sosial vertikal antara lain:
1) Angkatan bersenjata
2) Lembaga keagamaan
3) Sekolah
4) Organisasi politik
5) Ekonomi
6) Keahlian
Perlunya pelapisan sosial :
1. Menempatkan individu-individu dalam pelapisan sesuai usaha, ikhtiar dan nasib.
2. Mendorong mereka agar melaksanakan kewajibanya.